Yuk Mengenal Lebih Jauh Makanan Warisan Tak Benda Khas Aceh
Hello crafter, kali ini saya akan membahas sebuah makanan unik nan enak dari daerah yang di juluki Serambi Makkah. Mu tau lebih lanjut bagaimana proses pembuatannya?
Etssz...... pikirannya gak boleh kemana-mana gengs. Jadi gini huruf "E" pada memek dibaca seperti pada kata "gelang". Memek punya tekstur seperti bubur dengan rasa manis.
Pertama-tama siapkan:
- Buah pisang (kupas kulitnya)
- Beras ketan
- Santan
- Garam
- Gula pasir
Nah Untuk Selanjutnya:
- Tumbuk pisang, tapi jangan terlalu halus, supaya teksturnya masih terasa.
- Sangrai beras ketan hingga gurih.
- Campurkan pisang yang sudah ditumbuk dengan santan, gula, garam, dan beras ketan yang disangrai.
- Aduk merata dan masak semua bahan campuran hingga kurang lebih satu jam. Memek siap disajikan selagi hangat.
Secuil Kisah
Memek merupakan makanan khas Kabupaten Simeulue, Aceh. Makanan ini ternyata sudah eksis sejak zaman kerajaan. Bagi masyarakat asli Simeulue, nama memek sendiri sebenarnya memiliki arti mengunyah atau menggigit.
Zaman dulu, nenek moyang Simeulue sering mengunyah beras ketan yang dicampur pisang, sehingga muncul istilah "mamemek". Perlahan, makanan yang dikonsumsi nenek moyang itu disebut dengan memek.
Bagi kebanyakan orang, nama memek memang cenderung berkonotasi negatif. Namun, nama memek tidak boleh diganti, karena bagi masyarakat Simeulue, kuliner ini merupakan warisan leluhur.
Zaman dulu, nenek moyang Simeulue sering mengunyah beras ketan yang dicampur pisang, sehingga muncul istilah "mamemek". Perlahan, makanan yang dikonsumsi nenek moyang itu disebut dengan memek.
Bagi kebanyakan orang, nama memek memang cenderung berkonotasi negatif. Namun, nama memek tidak boleh diganti, karena bagi masyarakat Simeulue, kuliner ini merupakan warisan leluhur.
Cukup mudah bukan? Selamat ber-experiment
Comments
Post a Comment